12/16/11

WWE: TRIPLE H [Entering Song]

[shit INTRO!]

Karena hampir kekurangan ide untuk apa yang akan gw tulis, akhirnya gw terpaksa menulis ini. Gw juga ga tau kenapa bisa terlintas menulis ini, tapi karena dulu semasa SMP gw suka banget sama yang namanya WWE atau zaman kecil gw nyebutnya Smek Dawn (re:Smack Down) terciptalah posting ini. WWE itu adalah perusahaan yang menayangkan tayangan gulat profesional dengan dua merek, yaitu Smack Down dan RAW. Kali ini gw ngebahas tentang WWE superstar bukan tentang prestasinya, melainkan lagu tema yang mereka pakai. Banyak pegulat WWE yang menggunakan band-band berkelas untuk membuatkan lagu tema mereka, contohnya banyak. Edisi ini gw ngebahas Triple H, check it!


TRIPLE H

Hunter Hearst Helmsley, Triple H, Terra Ryzing, The Connecticut Blueblood atau apalah merupakan nama ring dari pegulat profesional WWE bermerek RAW bernama paul Michael Levesque. Orang tua berumur 42 tahun setiap 27 Juli ini berasal dari Nashua, New Hampshire, USA. Pernah membentuk grup gulat bersama Shawn Michaels bernama D-Generation-X atau DX ditahun 1997.

Sebagai King of The Ring, berbagai tahta pernah ia dapatkan: delapan kali WWE Championship, lima kali World Heavyweight Champinship, Royal Rumble dan lain-lain.
Tidak banyak yang akan dibicarakan tentang prestasinya, masalah pribadinya, keluarganya maupun perselingkuhannya?

Halaman ini akan membahas tentang musik dari Triple H. Tentu saja dia bukan pemain band, melainkan lagu pembukanya. Sebagai pegulat tentu saja ia harus memiliki lagu pembuka yang sangar, sadis dan cadas untuk melumerkan keberanian musuh-musuhnya.

1. "Blue Blood" oleh Jim Johnston (April 28, 1995 – Desember 15, 1996)
-Setelah disearch dengan tingkat ketelitian seorang Lenin, ternyata gw ga menemukan lagu ini. Sepertinya lagu ini jauh sebelum sang Triple H mendapat tahta seorang raja.

2. "Symphony No. 9 (Fourth Movement)" oleh Ludwig Van Beethoven (Desember 15, 1996 – November 10, 1997)
-Kalau kalian belum tahu lagu ini, mungkin kalian belum terlalu tua untuk bisa mendengar lagu ini. Lagu yang berkesan megah memang membuat Triple H seperti raja, walaupun belum menjadi raja saat itu. Khayalan boleh tinggi.

3. "Break It Down" oleh The DX Band (November 17, 1997 – April 5, 1999)

4. "Corporate Player" oleh Jim Johnston (April 25, 1999 – Mei 10, 1999)

5. "Higher Brain Pattern" oleh Jim Johnston (Mei 16, 1999 – Juni 21, 1999)

6. "My Time" oleh The DX Band (Juni 27, 1999 – Desember 10, 2000)

7. "The Game" oleh Motorhead (Januari 8, 2001–sekarang)
Sebenarnya gw nunggu-nunggu untuk nulis tentang lagu tema Triple yang ini. Bagi gw Motorhead adalah orang tua dari metal. Tidak menggunakan nada cepat, tapi distorsi gitar membahana, dan ini benar-benar membuat Triple H seperti pembunuh 'Blueblood'.

8. "The Game" oleh Drowning Pool (Maret 2002-Maret 2011; digunakan untuk promo iklan)
Masih lebih bagus Motorhead yang membawakan.

9. "King of Kings" oleh Motorhead(digunakan untuk promo"The Game"; April 2, 2006–sekarang)

10. "For Whom The Bell Tolls" oleh Metallica (WrestleMania XXVII prelude to "The Game")
Gw juga baru tahu kalo Metallica ikut ambil alih, walaupun cuma dalam 'prelude'.

Dan gw menarik kesimpulan tentang alasan Triple H banyak menggunakan jasa Motorhead sebagai pembuat lagu temanya adalah, muka Triple H dan Lemy mirip!

Triple H


BANDINGKAN

Lemmy Killmister (Motorhead)


*NB:
Lagu yg tidak ada reviewnya bisa disebabkan karena gw terlalu malas, lagu terlalu bosan atau sudah banyak yang tahu.

12/4/11

Puja! 'RAKSASA' Rock N Roll!

ki-ka:Pepeng, Adi Cumi, Iman Fattah, Bonsquad, Adrian Adietomo





[shit! INTRO]
Tweet dari Bonsquad dan Franky Indrasmoro alias Pepeng 'Naif' di suatu timeline yang binal dan malam hari yang sangat panas membuat saya tertarik. "Raksasa? Apa ini?". Setelah dikulik lebih dalam ternyata itu hanya sebuah band proyek sampingan dari pecahan musisi berlatar belakang rock n roll. Karena tidak ingin tahu hanya sepintas, internet handphone yang notabenenya sangat tidak mendukung saya paksa untuk mencari 'Raksasa Band'.

Raksasa Band adalah sebuah mesin beranggotakan Franki Indrasmoro -drumer tetap Naif, lebih dikenal Pepenk 'Naif'-, lalu Fable menyumbangkan Adi Cumi untuk vokal, disisi gitar ada dua piawai gitar Iman Fattah 'Zeke and The Popo' dan Adrian Adietomo. Terakhir, bass diisi oleh seorang Bonny Sidharta aka Bonsquad personil dari band neraka 'Deadsquad'.

Pertemuan Raksasa didalangi oleh senior editor majalah Rolling Stone Indonesia, Adib Hidayat untuk acara Suara Hati Kami milik Melanie Soebono yang saat itu akan diluncurkan penayangannya diacara talkshow 'Kick Andy' 22 Oktober 2008 silam.

Pada saat tampil diacara tersebut, mereka masih bernama Indie All Stars yang beranggotakan Franki 'Pepeng' Indrasmoro (drum), Eka Annash 'The Brandals' (vokal), Sammy 'Seringai' (bass), Iman Fattah serta Adrian Adietomo. Mereka membawakan Raksasa yang merupakan single dari God Bless, dan atas dasar itulah 'Raksasa' terbentuk. Sejak saat itu mereka mulai rutin jam session dan mulai untuk serius untuk menjalankan Raksasa. Akhir 2009 Eka dan Sammy mengundurkan diri dari Raksasa, lalu Adi dan Bony mengisi kekosongan lini vokal dan bass.

"Let’s face it, kami semua besar di tahun 90-an. Saat itu, musik yang sangat populer dan sangat dekat dengan kami adalah rock, heavy metal dan thrash metal. Kita semua melewati masa SMP dan SMA di saat musik-musik tersebut menjajah dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Seiring perjalanan hidup kami (tsaaaahhh…), kita masing-masing tumbuh dan berkembang dengan band masing-masing tanpa saling kenal satu sama lain. Adrian Adioetomo tumbuh dan mendalami slide guitar dan Delta blues sepanjang karir bermusiknya. Adi Cumi bersama FABLE memainkan musik alternative 90-an, bahkan dulu sempat berada dalam satu kompilasi dengan PADI sekitar tahun 90-an akhir. Franki Indrasmoro atau Pepeng tumbuh dengan band kampusnya yang bernama NAIF, yang kemudian menjadi salah satu band papan atas dengan keunikan musik retro yang dibawanya jauh sebelum trend retro itu sendiri. Bonny Sidharta Malang melintang dengan berbagai macam musisi sebelum akhirnya settle di genre Metal dengan band DEADSQUAD.

Saya sendiri sempat jauh dari musik rock dan metal, karena perjalanan saya bersama teman-teman SMA saya yang memulai musik experimental bernama LAIN.

Dengan segala perjalanan yang kita lalui, tidak bisa dibohongi bahwa kami semua besar dengan Metallica, Guns N’ Roses, Poison, Warrant, Motley Crue, Suicidal Tendencies, Anthrax, Napalm Death, Skid Row, Iron Maiden, Sepultura, etc. Tidak lupa juga bahwa band-band rock Indonesia saat itu juga kita dengarkan dan tumbuh besar bersama Roxx, Power Metal, Kidnap Katrina, Plastik, Slank, SAS…dan tentu saja GOD BLESS

Ketika kami dipertemukan pertama kali oleh Pemred majalah Rolling Stone Indonesia Adib Hidayat, kita agak bingung bagaimana menyatukan berbagai macam karakter ini, sampai akhirnya kita bertemu di musik ROCK dan METAL. Musik yang sangat dekat dengan kita semasa sekolah dulu.

Tentu kita tidak memainkan musik rock begitu saja. Dengan segala macam karakter di band ini, tentu background masing-masing personil akan keluar dengan sendirinya…dan Dugaan saya benar, haha.

So here it is, musik Rock dengan elemen Blues, L.A Hard Rock, Heavy Metal, Grindcore, Classic Rock, Psychedelia…dan entah apalagi nantinya".

-Iman Putra Fattah-


you should hear them!
1. Nyalakan Apimu-Raksasa
2. Pesawatku Delay-Raksasa

kill 'em:
+6281316369648
raksasaproject@gmail.com
http://www.myspace.com/raksasaproject
http://www.twitter.com/raksasa_project


-nb-
actually, gue suka vokal dari Adi Cumi dan duo gitaris Adrian Adietomo+Iman Fattah. Gebukan drum yang retro rock n roll dari Pepeng juga enak. Bonsquad? Gak usah ditanya!
buat kuping rock n roll coba denger Pesawatku Delay.